IGD (021)22472222   087880070039

Definisi CRU

Clinical Research Unit (CRU) adalah sebuah unit yang khusus menangani penelitian klinis dalam lingkungan medis. CRU berfungsi untuk melaksanakan studi klinis yang bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas, keamanan, dan mekanisme kerja intervensi medis seperti obat-obatan, perangkat medis, atau prosedur medis pada manusia.

Fungsi, Ruang Lingkup dan Fasilitas

Fungsi Clinical Research Unit

  • Membantu kemajuan teknologi kesehatan dengan penelitian klinis.
  • Mengembangkan pedoman dan prosedur untuk implementasi dan pelaksanaan klinis yang tepat.
  • Berpartisipasi dalam studi/penelitian klinis untuk mengidentifikasi perawatan baru atau yang lebih efektif.
  • Memberikan peserta studi/penelitian dengan perawatan terbaik.
  • Memberikan data berkualitas tinggi kepada sponsor dan peneliti.
  • Melakukan pengelolaan Clinical Research Unit dibidang pelayanan kesehatan.


Fasilitas

  • Ruang Uji Klinik.
  • Ruangan Epidemiologi.
  • Ruangan Penyimpanan Dokumen Penelitian.
  • Ruangan Lab Dasa.
  • Ruangan Penyimpanan Obat.
  • Ruang pengambilan sampel.
  • Ruang informed Consent

  • Saturate.
  • Biomedical and Genome Science Initiative.
  • Ruangan Penyimpanan Dokumen Penelitian.
  • Registrasi Kanker.
  • Tim Steam Cell.
  • Tim Lab Molekuler.

Fungsi, Tugas dan Peran

  • Mengelola penelitian klinik di rumah sakit.
  • Merancang program peningkatan penelitian klinik dan inovasi di rumah sakit.
  • Melakukan administrasi penyelenggaraan penelitian klinik di rumah sakit.
  • Merumuskan kebijakan rumah sakit dalam penyelenggaraan penelitian klinik dan inovasi.
  • Melaksanakan kegiatan penelitian klinik sesuai dengan standar International Conference on Harmonization-Good Clinical Practice (ICH-GCP).
  • Melaksanakan koordinasi, pemantauan, dan evaluasi atas proses penelitian klinik yang diselenggarakan di rumah sakit.
  • Diseminasi dalam rangka pemanfaatan hasil penelitian klinik dan inovasi dengan melibatkan pimpinan rumah sakit dan pemangku kepentingan terkait.
  • Menyampaikan laporan terkait pelaksanaan penelitian klinik kepada direktur rumah sakit.
  • Koordinasi dan kolaborasi dengan rumah sakit lain, industri, sponsor penelitian klinik, lembaga penelitian di kementerian/lembaga, dan pemangku kepentingan lainnya terkait dalam upaya peningkatan sistem kesehatan akademik.

Indeks Massa Tubuh, Persentase Otot Rangka dan Albumin pada Pasien Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil Sebelum dan Setelah Kemoterapi


Penulis:
Yenni Sari Siregar, Wahju Ani Widyaningsih, Elisna Syahruddin

Publikasi:
J Respir Indo. 2016; 36(2): 73-82

Indeks Massa Tubuh, Persentase Otot Rangka dan Albumin pada Pasien Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil Sebelum dan Setelah Kemoterapi


Penulis:
Yenni Sari Siregar, Wahju Ani Widyaningsih, Elisna Syahruddin

Publikasi:
J Respir Indo. 2016; 36(2): 73-82

Indeks Massa Tubuh, Persentase Otot Rangka dan Albumin pada Pasien Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil Sebelum dan Setelah Kemoterapi


Penulis:
Yenni Sari Siregar, Wahju Ani Widyaningsih, Elisna Syahruddin

Publikasi:
J Respir Indo. 2016; 36(2): 73-82

Indeks Massa Tubuh, Persentase Otot Rangka dan Albumin pada Pasien Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil Sebelum dan Setelah Kemoterapi


Penulis:
Yenni Sari Siregar, Wahju Ani Widyaningsih, Elisna Syahruddin

Publikasi:
J Respir Indo. 2016; 36(2): 73-82

Indeks Massa Tubuh, Persentase Otot Rangka dan Albumin pada Pasien Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil Sebelum dan Setelah Kemoterapi


Penulis:
Yenni Sari Siregar, Wahju Ani Widyaningsih, Elisna Syahruddin

Publikasi:
J Respir Indo. 2016; 36(2): 73-82

Indeks Massa Tubuh, Persentase Otot Rangka dan Albumin pada Pasien Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil Sebelum dan Setelah Kemoterapi


Penulis:
Yenni Sari Siregar, Wahju Ani Widyaningsih, Elisna Syahruddin

Publikasi:
J Respir Indo. 2016; 36(2): 73-82