Diagnosis Penyakit: Mendiagnosis kondisi seperti infeksi telinga, sinusitis, gangguan pendengaran, alergi, dan masalah tenggorokan.

Pemeriksaan Fisik: Melakukan pemeriksaan fisik, termasuk penggunaan alat seperti otoskop untuk telinga, rhinoskop untuk hidung, dan laringoskop untuk tenggorokan.

Perawatan Medis dan Bedah: Meresepkan obat-obatan untuk mengobati infeksi atau alergi, serta melakukan prosedur bedah jika diperlukan, seperti tonsilektomi atau adenoidektomi.

Manajemen Gangguan Pendengaran: Mengelola masalah pendengaran, termasuk pemasangan alat bantu dengar jika diperlukan.

Edukasi Pasien: Memberikan informasi kepada pasien tentang kondisi mereka, pilihan pengobatan, dan langkah-langkah pencegahan.

Kolaborasi Tim Medis: Bekerja sama dengan dokter spesialis lain, seperti ahli alergi, onkologis, dan fisioterapis, untuk memberikan perawatan yang komprehensif.

Evaluasi dan Diagnosis: Melakukan pemeriksaan fisik dan tes diagnostik untuk menilai kondisi hidung dan sinus, termasuk endoskopi hidung jika diperlukan.

Perencanaan Perawatan: Merancang rencana perawatan yang sesuai, baik melalui pendekatan medis (seperti obat-obatan) maupun bedah (seperti operasi sinus atau septum hidung).

Pengelolaan Alergi: Mendiagnosis dan mengelola kondisi alergi yang mempengaruhi sistem pernapasan atas, termasuk rinitis alergi.

Edukasi Pasien: Memberikan informasi kepada pasien tentang kondisi mereka, pilihan perawatan, dan langkah-langkah pencegahan.

Monitoring Kemajuan: Memantau perkembangan pasien selama perawatan dan melakukan penyesuaian rencana perawatan sesuai kebutuhan.

Kolaborasi Tim Medis: Bekerja sama dengan profesional kesehatan lainnya, seperti alergolog, fisioterapis, dan dokter spesialis lain, untuk memberikan perawatan yang komprehensif.

Diagnosis Kanker: Melakukan evaluasi menyeluruh dan menggunakan metode diagnostik, termasuk biopsi dan pencitraan (CT scan, MRI), untuk mengidentifikasi kanker di area kepala dan leher.

Perencanaan Perawatan: Merancang rencana perawatan yang komprehensif, yang dapat mencakup terapi bedah, radiasi, dan kemoterapi, sesuai dengan jenis dan stadium kanker.

Pelaksanaan Prosedur Bedah: Melakukan prosedur bedah untuk mengangkat tumor atau jaringan kanker, serta memulihkan fungsi yang mungkin terpengaruh, seperti suara dan menelan.

Manajemen Pasca Bedah: Memantau pasien setelah prosedur untuk mengelola efek samping, komplikasi, dan memberikan dukungan rehabilitasi jika diperlukan.

Edukasi Pasien dan Keluarga: Memberikan informasi tentang diagnosis, pilihan perawatan, dan langkah-langkah untuk mendukung pemulihan.

Kolaborasi Tim Medis: Bekerja sama dengan onkologis medis, ahli bedah, radiolog, dan profesional kesehatan lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif.

Diagnosis Kanker: Melakukan evaluasi menyeluruh dan menggunakan metode diagnostik, termasuk biopsi dan pencitraan (CT scan, MRI), untuk mengidentifikasi kanker di area kepala dan leher.

Perencanaan Perawatan: Merancang rencana perawatan yang komprehensif, yang dapat mencakup terapi bedah, radiasi, dan kemoterapi, sesuai dengan jenis dan stadium kanker.

Pelaksanaan Prosedur Bedah: Melakukan prosedur bedah untuk mengangkat tumor atau jaringan kanker, serta memulihkan fungsi yang mungkin terpengaruh, seperti suara dan menelan.

Manajemen Pasca Bedah: Memantau pasien setelah prosedur untuk mengelola efek samping, komplikasi, dan memberikan dukungan rehabilitasi jika diperlukan.

Edukasi Pasien dan Keluarga: Memberikan informasi tentang diagnosis, pilihan perawatan, dan langkah-langkah untuk mendukung pemulihan.

Kolaborasi Tim Medis: Bekerja sama dengan onkologis medis, ahli bedah, radiolog, dan profesional kesehatan lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif.

Penyakit Kronis: Mengelola kondisi jangka panjang yang mempengaruhi anak, seperti asma, diabetes, atau gangguan autoimun.

Penyakit Metabolik dan Genetik: Menangani anak dengan penyakit genetik atau kelainan metabolik yang memerlukan perawatan khusus.

Kesehatan Mental: Mendiagnosis dan mengobati masalah kesehatan mental pada anak, seperti kecemasan dan depresi.

Perkembangan Anak: Memantau dan mengevaluasi perkembangan fisik, emosional, dan sosial anak untuk mengidentifikasi keterlambatan perkembangan.

Konseling Keluarga: Memberikan dukungan dan informasi kepada keluarga tentang cara merawat anak dengan kebutuhan khusus atau kondisi kronis.

Diagnosis Penyakit Paru:

• Menggunakan teknik diagnostik seperti spirometri, rontgen dada, CT scan, dan bronkoskopi untuk mengevaluasi kondisi paru-paru.

Pengelolaan Penyakit:

• Merawat penyakit seperti asma, PPOK, pneumonia, tuberkulosis, kanker paru, dan penyakit interstitial paru.
• Meresepkan obat, seperti bronkodilator dan kortikosteroid, serta terapi oksigen jika diperlukan.

Perawatan Gawat Darurat:

• Menangani kondisi darurat seperti gagal napas dan reaksi alergi yang parah yang memengaruhi pernapasan.

Rehabilitasi Paru:

• Mengarahkan program rehabilitasi paru untuk meningkatkan fungsi paru-paru dan kualitas hidup pasien.

Edukasi dan Pencegahan:

• Memberikan edukasi kepada pasien tentang pencegahan penyakit paru, termasuk pentingnya berhenti merokok dan menjaga kesehatan lingkungan.

Penelitian:

• Terlibat dalam penelitian untuk mengembangkan terapi baru dan memahami lebih dalam tentang penyakit paru.

Penyakit Kronis: Mengelola kondisi jangka panjang yang mempengaruhi anak, seperti asma, diabetes, atau gangguan autoimun.

Penyakit Metabolik dan Genetik: Menangani anak dengan penyakit genetik atau kelainan metabolik yang memerlukan perawatan khusus.

Kesehatan Mental: Mendiagnosis dan mengobati masalah kesehatan mental pada anak, seperti kecemasan dan depresi.

Perkembangan Anak: Memantau dan mengevaluasi perkembangan fisik, emosional, dan sosial anak untuk mengidentifikasi keterlambatan perkembangan.

Konseling Keluarga: Memberikan dukungan dan informasi kepada keluarga tentang cara merawat anak dengan kebutuhan khusus atau kondisi kronis.

Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala untuk memantau pertumbuhan, perkembangan, dan vaksinasi anak.

Diagnosis dan Pengobatan: Mendiagnosis dan mengobati penyakit, infeksi, alergi, serta masalah kesehatan lainnya yang umum pada anak.

Konseling: Memberikan informasi dan edukasi kepada orang tua mengenai kesehatan anak, gizi, dan masalah perkembangan.

Perawatan Khusus: Menangani kondisi khusus, seperti asma, diabetes, atau kelainan genetik.

Kolaborasi: Bekerja sama dengan profesional kesehatan lainnya, seperti ahli gizi dan psikolog, untuk memberikan perawatan yang komprehensif.

Penyakit Kronis: Mengelola kondisi jangka panjang yang mempengaruhi anak, seperti asma, diabetes, atau gangguan autoimun.

Penyakit Metabolik dan Genetik: Menangani anak dengan penyakit genetik atau kelainan metabolik yang memerlukan perawatan khusus.

Kesehatan Mental: Mendiagnosis dan mengobati masalah kesehatan mental pada anak, seperti kecemasan dan depresi.

Perkembangan Anak: Memantau dan mengevaluasi perkembangan fisik, emosional, dan sosial anak untuk mengidentifikasi keterlambatan perkembangan.

Konseling Keluarga: Memberikan dukungan dan informasi kepada keluarga tentang cara merawat anak dengan kebutuhan khusus atau kondisi kronis.